Potensi Dampak Stablecoin terhadap Sistem Keuangan
Stablecoin adalah sejenis cryptocurrency yang nilai koinnya terikat pada aset tertentu, berfungsi sebagai jembatan antara keuangan terdesentralisasi dan keuangan tradisional. Baru-baru ini, Amerika Serikat dan Hong Kong telah meloloskan undang-undang regulasi stablecoin, menandai bahwa beberapa daerah utama di dunia secara resmi telah membangun kerangka regulasi stablecoin. Ini membawa peluang pengembangan bagi keuangan terdesentralisasi, sekaligus memberikan dampak baru pada sistem keuangan global.
Pembangunan Kerangka Regulasi Stablecoin
Undang-undang stablecoin yang baru-baru ini disahkan di Amerika Serikat dan Hong Kong mengisi kekosongan regulasi dan merupakan langkah penting untuk integrasi cryptocurrency ke dalam sistem keuangan mainstream. Undang-undang ini terutama menetapkan norma-norma terkait transparansi aset cadangan, manajemen likuiditas, perlindungan konsumen, dan mengacu pada persyaratan regulasi lembaga keuangan tradisional, tetapi lebih ketat dalam manajemen likuiditas. Regulasi menetapkan posisi stablecoin sebagai "uang di blockchain", bukan "setoran di blockchain".
Skala dan Dampak Stablecoin
Pada Mei 2025, nilai pasar koin stabil utama diperkirakan mencapai sekitar 230 miliar USD, masih relatif kecil dibandingkan dengan skala sistem keuangan utama. Namun, dari segi volume transaksi, koin stabil utama telah melampaui volume transaksi tahunan Visa dan Mastercard, menunjukkan pentingnya sebagai alat pembayaran. Dengan perbaikan kerangka regulasi, koin stabil diharapkan dapat memperdalam integrasi dengan keuangan tradisional.
Potensi Dampak pada Sistem Keuangan
Meningkatkan efisiensi pembayaran internasional: stablecoin dapat mengurangi biaya dan waktu pembayaran lintas batas, tetapi juga menghadapi tantangan seperti kepatuhan regulasi.
Dampak terhadap penciptaan uang: Persyaratan cadangan penuh membatasi kemampuan ekspansi kredit dari lembaga penerbit stablecoin, secara teoritis tidak langsung mempengaruhi pasokan uang.
Dampak pada simpanan bank: stablecoin dapat menyebabkan aliran keluar simpanan, tetapi saat ini dampaknya terbatas. Dalam jangka panjang, perlu memperhatikan risiko jika laju perkembangan melebihi yang diperkirakan.
Mengambil alih utang pemerintah: penerbit stablecoin menjadi pembeli penting obligasi AS, tetapi terutama mempengaruhi utang jangka pendek.
Mempengaruhi pasar keuangan: Mempengaruhi pasar saham melalui saluran emosi, aset terkait, dan sebagainya.
Dampak terhadap tatanan moneter internasional: stablecoin dapat memperkuat posisi dolar, tetapi juga dapat menjadi jembatan untuk diversifikasi.
Inspirasi untuk internasionalisasi mata uang: dapat memberikan jalur baru untuk internasionalisasi mata uang non-dolar.
Peringatan Risiko
Industri stablecoin masih memiliki ketidakpastian, dampak terhadap sistem keuangan tradisional mungkin melebihi harapan, dan adanya ketidakpastian dalam penerapan kebijakan regulasi. Ke depan, perlu terus memantau dinamika perkembangan industri dan perubahan kebijakan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Peraturan baru tentang pengawasan stablecoin dikeluarkan, seberapa besar dampaknya terhadap sistem keuangan global.
Potensi Dampak Stablecoin terhadap Sistem Keuangan
Stablecoin adalah sejenis cryptocurrency yang nilai koinnya terikat pada aset tertentu, berfungsi sebagai jembatan antara keuangan terdesentralisasi dan keuangan tradisional. Baru-baru ini, Amerika Serikat dan Hong Kong telah meloloskan undang-undang regulasi stablecoin, menandai bahwa beberapa daerah utama di dunia secara resmi telah membangun kerangka regulasi stablecoin. Ini membawa peluang pengembangan bagi keuangan terdesentralisasi, sekaligus memberikan dampak baru pada sistem keuangan global.
Pembangunan Kerangka Regulasi Stablecoin
Undang-undang stablecoin yang baru-baru ini disahkan di Amerika Serikat dan Hong Kong mengisi kekosongan regulasi dan merupakan langkah penting untuk integrasi cryptocurrency ke dalam sistem keuangan mainstream. Undang-undang ini terutama menetapkan norma-norma terkait transparansi aset cadangan, manajemen likuiditas, perlindungan konsumen, dan mengacu pada persyaratan regulasi lembaga keuangan tradisional, tetapi lebih ketat dalam manajemen likuiditas. Regulasi menetapkan posisi stablecoin sebagai "uang di blockchain", bukan "setoran di blockchain".
Skala dan Dampak Stablecoin
Pada Mei 2025, nilai pasar koin stabil utama diperkirakan mencapai sekitar 230 miliar USD, masih relatif kecil dibandingkan dengan skala sistem keuangan utama. Namun, dari segi volume transaksi, koin stabil utama telah melampaui volume transaksi tahunan Visa dan Mastercard, menunjukkan pentingnya sebagai alat pembayaran. Dengan perbaikan kerangka regulasi, koin stabil diharapkan dapat memperdalam integrasi dengan keuangan tradisional.
Potensi Dampak pada Sistem Keuangan
Peringatan Risiko
Industri stablecoin masih memiliki ketidakpastian, dampak terhadap sistem keuangan tradisional mungkin melebihi harapan, dan adanya ketidakpastian dalam penerapan kebijakan regulasi. Ke depan, perlu terus memantau dinamika perkembangan industri dan perubahan kebijakan.