Dari Wakil Manajer Perusahaan Milik Negara Menjadi Supir Mobil Online: Mimpi Buruk Seorang Pria Biasa di Dunia Kripto
Baru-baru ini, sebuah kisah tentang mantan wakil direktur perusahaan negara yang berhutang 3 juta karena bermain koin, dan jatuh ke jurang kehidupan, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kasus nyata ini mengungkapkan risiko besar yang dihadapi oleh investor biasa di pasar kripto.
Tokoh utama cerita ini dulunya adalah wakil direktur pabrik pencucian batu bara milik negara di Handan, Hebei, dengan gaji bulanan 9000 yuan, hidup dalam kemewahan. Pada tahun 2018, ia menikah dan memiliki seorang putri, keluarganya bahagia dan harmonis. Namun, kini ia terjebak dalam utang yang menumpuk, setiap hari mengemudikan mobil sewaan selama 13-14 jam untuk bisa bertahan hidup.
Perjalanan dunia kripto mantan wakil direktur ini dimulai pada tahun 2020. Awalnya, ia melakukan perdagangan spot dengan hati-hati. Namun, keserakahan segera mengambil alih, dan ia mulai mengejar koin-koin alternatif serta terlibat dalam perdagangan kontrak dengan leverage tinggi. Ia menggambarkan proses investasinya seperti "memotong daging dengan pisau tumpul", terus meminjam uang untuk menutupi kerugian, berharap bisa mendapatkan kembali modal.
Namun, perdagangan dia kurang disiplin, sering membatalkan stop-loss, membayangkan harga akan rebound. Perilaku irasional ini menyebabkan dia beberapa kali mengalami likuidasi, utangnya terus meningkat.
Empat kali pinjaman besar menjadi titik balik dalam hidupnya:
Meminjam 220.000 yuan untuk pertama kalinya, menggunakan semua tabungan orang tua untuk melunasinya.
Pinjaman kedua sebesar 300.000 yuan, kembali mengalami likuidasi.
Pada tahun 2023, utang melonjak menjadi lebih dari 600.000, terpaksa menjual rumah adik untuk membayar utang.
Pada tahun 2024-2025, menjaminkan rumah sendiri, meminjam uang dengan bunga tinggi dan pinjaman online total 1 juta untuk terus trading koin.
Setiap kali meminjam uang, dia tidak pernah bisa bangkit, malah membuat total utangnya melebihi 3 juta. Bunga yang tinggi dan telepon penagihan selalu mengikutinya, keluarganya pun hancur karenanya. Istrinya pergi bersama putrinya, dan orang tuanya benar-benar kecewa padanya.
Kasus ini mencerminkan risiko besar yang dihadapi oleh investor biasa di pasar koin. Perdagangan dengan leverage tinggi dan obsesi untuk "bangkit kembali" dapat menyebabkan konsekuensi yang bencana. Ini mengingatkan kita bahwa dalam melakukan investasi apapun, kita harus tetap rasional, mengendalikan risiko dengan ketat, dan tidak berutang untuk berinvestasi atau mempertaruhkan seluruh kekayaan kita pada aset berisiko tinggi.
Bagi mereka yang telah terjebak dalam situasi serupa, penting untuk menyadari seriusnya masalah tersebut, mencari bantuan profesional, menyusun rencana pelunasan utang yang realistis, dan berusaha untuk membangun kembali kehidupan. Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa meskipun uang itu penting, keluarga, kepercayaan, dan nilai diri adalah harta yang tak ternilai, dan tidak seharusnya dihabiskan dan dihancurkan dengan mudah.
Lihat Asli
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
16 Suka
Hadiah
16
4
Bagikan
Komentar
0/400
ContractCollector
· 11jam yang lalu
Rugi juga merupakan pengalaman, yang penting adalah mengambil pelajaran.
Lihat AsliBalas0
GateUser-00be86fc
· 15jam yang lalu
Sangat menyedihkan pro masuk toilet lah
Lihat AsliBalas0
DegenApeSurfer
· 15jam yang lalu
Sedang berlari menuju krisis paruh baya~
Lihat AsliBalas0
DaoResearcher
· 15jam yang lalu
Asumsi manajemen risiko tidak terpenuhi, model tata kelola tidak berfungsi.
Wakil direktur pabrik BUMN jatuh ke dalam mimpi buruk dunia kripto, berhutang 3 juta dan menjadi sopir taksi online.
Dari Wakil Manajer Perusahaan Milik Negara Menjadi Supir Mobil Online: Mimpi Buruk Seorang Pria Biasa di Dunia Kripto
Baru-baru ini, sebuah kisah tentang mantan wakil direktur perusahaan negara yang berhutang 3 juta karena bermain koin, dan jatuh ke jurang kehidupan, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kasus nyata ini mengungkapkan risiko besar yang dihadapi oleh investor biasa di pasar kripto.
Tokoh utama cerita ini dulunya adalah wakil direktur pabrik pencucian batu bara milik negara di Handan, Hebei, dengan gaji bulanan 9000 yuan, hidup dalam kemewahan. Pada tahun 2018, ia menikah dan memiliki seorang putri, keluarganya bahagia dan harmonis. Namun, kini ia terjebak dalam utang yang menumpuk, setiap hari mengemudikan mobil sewaan selama 13-14 jam untuk bisa bertahan hidup.
Perjalanan dunia kripto mantan wakil direktur ini dimulai pada tahun 2020. Awalnya, ia melakukan perdagangan spot dengan hati-hati. Namun, keserakahan segera mengambil alih, dan ia mulai mengejar koin-koin alternatif serta terlibat dalam perdagangan kontrak dengan leverage tinggi. Ia menggambarkan proses investasinya seperti "memotong daging dengan pisau tumpul", terus meminjam uang untuk menutupi kerugian, berharap bisa mendapatkan kembali modal.
Namun, perdagangan dia kurang disiplin, sering membatalkan stop-loss, membayangkan harga akan rebound. Perilaku irasional ini menyebabkan dia beberapa kali mengalami likuidasi, utangnya terus meningkat.
Empat kali pinjaman besar menjadi titik balik dalam hidupnya:
Setiap kali meminjam uang, dia tidak pernah bisa bangkit, malah membuat total utangnya melebihi 3 juta. Bunga yang tinggi dan telepon penagihan selalu mengikutinya, keluarganya pun hancur karenanya. Istrinya pergi bersama putrinya, dan orang tuanya benar-benar kecewa padanya.
Kasus ini mencerminkan risiko besar yang dihadapi oleh investor biasa di pasar koin. Perdagangan dengan leverage tinggi dan obsesi untuk "bangkit kembali" dapat menyebabkan konsekuensi yang bencana. Ini mengingatkan kita bahwa dalam melakukan investasi apapun, kita harus tetap rasional, mengendalikan risiko dengan ketat, dan tidak berutang untuk berinvestasi atau mempertaruhkan seluruh kekayaan kita pada aset berisiko tinggi.
Bagi mereka yang telah terjebak dalam situasi serupa, penting untuk menyadari seriusnya masalah tersebut, mencari bantuan profesional, menyusun rencana pelunasan utang yang realistis, dan berusaha untuk membangun kembali kehidupan. Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa meskipun uang itu penting, keluarga, kepercayaan, dan nilai diri adalah harta yang tak ternilai, dan tidak seharusnya dihabiskan dan dihancurkan dengan mudah.