Menurut berita terbaru, pendiri Telegram Pavel Durov saat ini menghadapi penyelidikan hukum di Prancis. Durov baru-baru ini ditangkap di sebuah bandara di Paris karena diduga terlibat dalam tindakan ilegal yang terkait dengan aplikasi komunikasi yang ia kembangkan.
Otoritas mengajukan berbagai tuduhan terhadap Durov, termasuk penipuan, perdagangan narkoba, kejahatan terorganisir, penyebaran informasi terorisme, serta perundungan siber. Sesuai dengan prosedur hukum, otoritas dapat menahan Durov hingga 96 jam, selama waktu tersebut hakim akan memutuskan apakah perlu mengambil tindakan hukum lebih lanjut atau membebaskannya.
Menanggapi hal ini, pihak Telegram telah memberikan tanggapan. Perusahaan tersebut menyatakan bahwa platformnya selalu mematuhi peraturan terkait Uni Eropa dengan ketat. Sementara itu, mereka menekankan bahwa Durov sendiri "tidak menyembunyikan apapun", dan mengungkapkan harapan untuk segera menyelesaikan masalah ini.
Peristiwa ini memicu diskusi mengenai batas tanggung jawab platform online. Di satu sisi, aplikasi komunikasi perlu melindungi privasi pengguna; di sisi lain, mereka juga menghadapi tekanan untuk mencegah platform digunakan untuk tujuan ilegal. Menemukan keseimbangan antara keduanya menjadi tantangan besar yang dihadapi dalam tata kelola internet saat ini.
Lihat Asli
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
11 Suka
Hadiah
11
8
Bagikan
Komentar
0/400
FUD_Whisperer
· 07-08 05:39
Kepatuhan itu seberapa ketat? Jangan bercanda.
Lihat AsliBalas0
SnapshotStriker
· 07-07 18:41
TG ini akan doomed?
Lihat AsliBalas0
AirdropCollector
· 07-06 03:32
Oh, jadi seperti ini ya
Lihat AsliBalas0
MidnightTrader
· 07-05 15:37
Ternyata juga gagal.
Lihat AsliBalas0
GasGuzzler
· 07-05 15:35
Ada orang lain yang diundang oleh biro ketenangan untuk minum teh.
Pendiri Telegram, Pavel Durov, ditangkap di Prancis karena diduga terlibat dalam berbagai tindakan ilegal.
Menurut berita terbaru, pendiri Telegram Pavel Durov saat ini menghadapi penyelidikan hukum di Prancis. Durov baru-baru ini ditangkap di sebuah bandara di Paris karena diduga terlibat dalam tindakan ilegal yang terkait dengan aplikasi komunikasi yang ia kembangkan.
Otoritas mengajukan berbagai tuduhan terhadap Durov, termasuk penipuan, perdagangan narkoba, kejahatan terorganisir, penyebaran informasi terorisme, serta perundungan siber. Sesuai dengan prosedur hukum, otoritas dapat menahan Durov hingga 96 jam, selama waktu tersebut hakim akan memutuskan apakah perlu mengambil tindakan hukum lebih lanjut atau membebaskannya.
Menanggapi hal ini, pihak Telegram telah memberikan tanggapan. Perusahaan tersebut menyatakan bahwa platformnya selalu mematuhi peraturan terkait Uni Eropa dengan ketat. Sementara itu, mereka menekankan bahwa Durov sendiri "tidak menyembunyikan apapun", dan mengungkapkan harapan untuk segera menyelesaikan masalah ini.
Peristiwa ini memicu diskusi mengenai batas tanggung jawab platform online. Di satu sisi, aplikasi komunikasi perlu melindungi privasi pengguna; di sisi lain, mereka juga menghadapi tekanan untuk mencegah platform digunakan untuk tujuan ilegal. Menemukan keseimbangan antara keduanya menjadi tantangan besar yang dihadapi dalam tata kelola internet saat ini.